Cara budidaya jamur tiram. Anda tertarik untuk melakukan yang namanya
budidaya jamur berikut akan saya tuliskan kepada anda bagimana cara
terbaik sehingga budidaya jamur tiram yang anda lakukan dapat berhasil.
Cara budidaya jamur tiram ini sebenarnya tidak begitu sulit yang penting
dilakukan dengan ketekunan.
Sebelum kita bahas cara budidaya jamur tiram kita akan membahas syarat hidup jamur tersebut :
1. Jamur tiram hidup di kayu
2. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak dan remang-remang
3. Kelembaban ruangan optimal 90-96%
4. Suhu udara untuk pertumbuhan miselia adalah 23-28 derajat C dan untuk
pertumbuhan tubuh buah adaLabellah 13-15 derajat C. 1.2.
Sedangkan media tanam untuk budidaya jamur tiram yang baik adalah :
media tumbuh berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder.
Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu),
sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P dan air.
Cara budidaya jamur tiram akan dijelaskan berikut ini :
Batang kayu yang telah ditumbuhi jamur dilembabkan, kemudian dirajang
sepanjang 5-10 cm dan lebar 1-2 cm. Potongan disebarkan ke batang kayu
lain yang dijadikan media tumbuh. Spora Spora terbentuk di tudung/payung
bagian bawah. Tudung/payung yang berumur 3 hari dihancurkan di dalam
air bersih.
Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang
pertumbuhan miselium dan tubuh buah. Bangunan untuk menyimpan log dapat
dibuat permanen untuk budidaya jamur skala besar atau di dalam bangunan
semi permanen. Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12
m2 yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x
2,15 m2. Jarak antar petak 40-60 cm. Di dalam setiap petak dibuat
rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log.
Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu. Kondisi
lingkungan yang harus diperhatikan dalam membuat bangunan penyimpanan
adalah:a) Temperatur untuk pembentukan miselium adalah 23-28 derajat
Cb) Temperatur untuk pembentukan tubuh buah adalah 13-15 derajat Cc)
Kelembaban udara 90-96%d) Kadar air log 35-45%e) Udara di dalam
tidak tercemari asap/gas. Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak
atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh
buah yang tumbuh dari satu log tidak bertumpang tindih dengan tubuh buah
yang lain.
Pemeliharaan Log Log yang akan membentuk miselium dan tubuh buah harus
dipelihara. Pemeliharaan berhubungan dengan menjaga lingkungan agar
tetap optimum. Kandungan air yang baik 35-45%. Kekurangan air
menyebabkan miselium tidak membentuk tubuh buah karena kekeringan dan
kelebihan air menyebabkan tumbuhnya jenis jamur lain yang tidak
diinginkan. Cahaya. Perkembangan miselium dan tubuh buah akan
terhambat dengan adanya cahaya langsung. Tempat penyimpanan harus tetap
teduh dan sinar matahari tidak masuk secara langsung ke dalam ruangan.
Pembentukan tubuh buah pertama.Setelah miselium tumbuh sempurna,
lepaskan cincin log dan buka plastik bagian atas sehingga seluruh
permukaan atas log kontak dengan udara. Pada waktu ini diperlukan
raising yaitu pengaturan lingkungan agar tubuh buah tumbuh. Raising
dilakukan dengan :
1. Menurunkan temperatur ruang menjadi 13-15 derajat C dengan
menggunakan pengatur temperatur (Air Conditioning) atau menyemprotkan
air dengan nozel halus secara intensif.
2. Menurunkan temperatur dan sekaligus menyemprotkan bahan yang
mengandung hormon pertumbuhan ke permukaan log yang kontak dengan udara.
Air kelapa atau ekstrakt toge dapat dipakai sebagai sumber hormon tsb.
Dengan cara ini pertumbuhan tubuh buah akan mencapai dua kali lipat
dibandingkan cara pertama. Tubuh buah pertama terbentuk setelah 3-5 hari
pembukaan.
Pembentukan tubuh buah selanjutnyaSetelah tubuh buah pertama dipanen,
turunkan bukaan plastik sampai ½ bagian log. Kadang-kadang calon bakal
buah sudah tumbuh di bawah plastik yang belum terbuka. Bagian plastik
tersebut harus dilubangi untuk memberi kesempatan tubuh buah keluar dan
tumbuh.
Hama yang sering dijumpai dalam budidaya jamur tiram adalah serangga
baik berupa kumbang atau kutu. Pencegahan dengan sanitasi lingkungan
atau, alternatif terakhir, penyemprotan insektisida. Perlu diingat
bahwa residu insektisida akan menempel di tubuh buah sehingga jamur yang
dipanen harus dicuci bersih di air mengalir. Pencucian dapat
menyebabkan penurunan kualitas jamur kalau kelebihan air tidak langsung
dihilangkan dengan cara ditiriskan.
Penyebab timbulnya penyakit adalah sterilisasi yang tidak sempurna,
bibit yang tidak murni, alat yang kurang bersih dan kandungan air media
terlalu tinggi. Penyakit berupa tumbuhnya jamur lain seperti Mucor,
Rhiozopus, Penicillium dan Aspergillus pada log. Serangan jamur-jamur
tersebut dicirikan dengan timbulnya miselium yang berwarna hitam, kuning
atau putih dan timbulnya lendir. Pertumbuhan jamur tiram menjadi
terhambat atau tidak tumbuh sama sekali. Serangan dapat terjadi di log
yang belum atau sudah dibuka. Pengendalian dilakukan dengan memperbaiki
kultur teknis dan meningkatkan kebersihan lingkungan pada saat
pembuatan media dan bibit serta lingkungan bangunan penyimpanan.
Ciri jamur tiram dan Umur Panen Jamur tiram Pleurotus adalah jamur yang
rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen pada waktu umur
muda. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran maksimal pada
2-3 hari setelah tumbuh bakal tubuh buah.
Cara Panen jamur dilakukan dari pangkal batang karena batang yang
tersisa dapat menimbulkan busuk. Dari satu log akan dihasilkan sekitar
0,8-1 kg jamur.Pascapanen Penyortiran Setelah
dipanen, batang tubuh buah dipotong. Pisahkan jamur yang rusak dari
jamur yang baik, pisahkan pula jamur sesuai dengan ukurannya.
0 komentar:
Posting Komentar